Pelaksanaan penelitian selalu berhadapan dengan objek yang
diteliti atau yang diselidiki. Objek tersebut dapat berupa manusia, hewan,
tumbuhan, benda mati, dsb. Dalam melakukan penelitian, kadang-kadang
penelitiannya melakukannya terhadap seluruh objek (sensus), tetapi sering juga
peneliti hanya mengambil sebagian saja dari seluruh objek tsb (survey).
Meskipun penelitian hanya mengambil sebagian dari seluruh objek yang diteliti,
tetapi hasilnya dapat mewakili atau mencakup seluruh objek yang diteliti.
Keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
tersebut adalah populasi penelitian atau universe. Sedangkan sebagian yang
diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi ini disebut “sampel penelitian”. Dalam mengambil sampel penelitian ini
digunakan cara atau teknik – teknik tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat
mungkin mewakili populasinya. Teknik ini biasa disebut “teknik sampling”. Dalam
penelitian survey, teknik sampling ini sangat penting dan perlu diperhatikan
mask – masak. Sebab teknik pengambilan sampel tang baik akan mempengaruhi
validitas hasil penelitian tersebut.
Alasan kita mengambil metode sampling (pengambilan sampel
dalam statistic ) :
a. Ukuran
populasi
Ada populasi terhingga dan ada tak terhingga, dalam praktek,
populasi terhingga sering dianggap sebagai populasi tak hingga, jika didalamnya
sudah cukup telalu banyak anggota atau objek. Ambillah popuasi berukuran 5
miliyar objek. Partisikan mencatat segala karakteristik ke-5 milyar obyek
tersebut
b. Masalah Biaya
Makin banyak objek yang diteliti maka makin banyak pula
biaya yangdiperlukan. Bagaimanapun juga jika hanya tersedia biaya terbatas,
sampling satu-satunya pilihan, terkecuali jika ukuran populasi sedikit sekali
sehingga dengan biaya tersebuit sensus bisa dilaksanakan. Biaya bukan hanya
untuk pengambilan data tetapi juga untuk analisis, diskusi, perhitungan –
perhitungan, gaji ahli dan sebagainya.
c. Masalah Waktu
Sensus memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan
sampling. Dengan demikian sampling dapat memberikan data lebih cepat.
d. Percobaan yang
Sifatnya Merusak.
Jika penelitian terhadap objek yang sifatnya merusak, maka
jelas sampling harus dilakukan. Tidak mungkin sensus dilakukan untuk mengetahui
kekuatan daya ledak bom yang dihasilkan, kemanjuran obat yang baru dihasilkan,
keadaan darah seorang pasien. Kalau semua bom dicoba adakah yang tersisa untuk
keperluan perang? Jika darah pasien semuanya dikeluarkan untuk diperiksa adakah
orang yang bersedia untuk diperlukan demikian?
e. Masalah
Ketelitian/ hasil akurat
Salah satu segia agar kesimpulan cukup dapat dipertanggung
jawabkan ialah masalah ketelitian. Data harus benar dan pengumpulannya harus
dilakukan dengan benar dan teliti. Demikian pula pencatatan. Pengalaman
menyatakan bahwa makin banyak obyek yang harus diteliti, makin kuran ketelitian
yang dihasilkan. Petugas, peneliti, dan pencacah akan menjadi merasa bosan
untuk melakukan tugas yang itu-itu juga yang jumlahnya sangat banyak.
f. Factor
Ekonomis
Diartikan apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan
dengan biaya, waktu, dan tenaga yang dikeluarkan untuk itu ataukah tidak. Jika
tidak mengapa harus dilakukan sensus?
Factor yang berpengaruh pada pengambilan sampel:
a. Batasan
Populasi
Suatu populasi menunjukan pada sekelompok subjek yang
menjadi objek atau sasaran penelitian. Apabila tidak dilakukan penelitian
terhadap populasi, maka kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian, maka
kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian tidak menggambarkan atau mewakili
seluruh populasi. Tanpa pembatasan yang jelas anggota populasi, kita tidak
memperoleh sampel yang representative. OKI dalam penelitian apapun populasi
tersebut harus dibatasi, misalnya satu wilayah kelurahan, kecamatan, atau
kabupaten, kelompok umur +3, penyakit +3, dan sebagainya. Perlu diingat disini
ialah bahwa nilai suatu hasil penelitian bukan ditentukan oleh besar kecilnya
suatu populasi, melainkan oleh bagaimana peneliti menggunakan dasar pengambilan
kesimpulan atau teknik sampling.
b. Mendaftar
seluruh unit yang menjadi anggota populasi.
Seluruh unit yang menjadi anggota populasi dicatat secara
jelas, sehingga dapat diketahui unit yang termasuk pada populasi dan unit mana
yang tidak.
c. Menentukan
sampel yang akan dipilih
d.
Menentukan teknik sampel
Prosedur pangambilan sampel
a.
Menentukan tujuan penelitian
b.
Menentukan populasi penelitian
c.
Menentukan jenis data yang diperlukan
d.
Menentukan teknik sampling
e.
Menentukan unit sample yang diperlukan
f.
Menentukan besarnya sampel/ sampel size
g.
Memilih
sampel
Penyimpangan hasil yang didapat dari pengambilan sampel
dapat terjadi:
a a..
Sampling error, sebenarnya hal ini bukanlah
kesalahan benar-benar kesalahan tetapi adalah variasi dari konsekuensi
pengambilan sampel. Maksudnya bahwa setiap sampel yang akan diambil dari suatu
populasi akan berdistribusi sekitar nilai populasi.
b.
b. Non
sampling error, maksudnya adalah error yang bukan karena sample tetapi
disebabkan pelaksanaan dalam pengambilan sampel sampai analisisnya, yaitu pada
saat perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, analisis, dan interpretasi.
Prinsip dasar perhitungan besar sampel, tergantung pada :
a.
Biaya yang tersedia, waktu serta tenaga yang
akan melaksanakan
b.
Variasi
yang ada dalam variable yang akan diteleti serta banyaknya variable yang akan
diamati
c.
Presisi,
ketepatan yang dikehendaki, makin besar sampel kemungkinan akan lebih tepat
menggambarkan populasinya. Ini juga sampai batas t3, karena makin besar sampel
kemungkinan membuat keslahan pada saat pengukuran juga akan menjadi besar
(error meningkat)
d.
Rencana
analisis, kalau analisis hanya manual tidak mungkin menganalisis data yang
banyak sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar