1.
Keterbatasan waktu, biaya, tenaga yang dimiliki peneliti.
2.
Penelitiannya bersifat penjajagan.
3.
Setiap unsur dalam populasi dianggap memiliki karakter yang sama (homogen)
Untuk
menentukan jumlah sampel digunakan ketentuan sebagai berikut :
Jumlah
sampel menggunakan rumus dari Taro Yamate :
N
n=
------------
N*d^2 +
1
dimana N
adalah jumlah populasi dan d adalah tingkat presisi yang ditetapkan.
Misalnya
jika diketahui jumlah populasi guru SD sebesar 138 orang dan akan dilakukan
penelitian dengan tingkat presisi 10% maka jumlah sampel yang harus diambil
adalah 58 orang.
Surakhmad
berpendapat bahwa apabila ukuran populasi kurang lebih 100, maka jumlah sampel
sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi lebih dari
1000, maka jumlah sampel sekurang-kurangnya 15%.
1.
probability sampling
probability
sampling adalah cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama
bagi anggota populasi untuk terambil sebagai sampel, yang tergolong teknik ini
adalah
1.a
simple random sampling
Teknik
pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan anggota
populasi tersebut.
1.b
Proportionate stratified random samplng
Pengambilan
sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional,
teknik ini digunakan apabila anggota populasi tidak homogen berkaitan dengan
karakteristik yang diteliti. Contohnya guru DKI jakarta yang mengikuti ujian
sertifikasi :
guru
bahasa Indonesia : 100 orang
guru
bahasa Inggris : 70 orang
guru
Matematika : 120 orang
guru
Biologi : 30 oang
guru
Fisika : 50 orang
Jumlah :
370 orang
Jumlah
sampel yang diambil harus sama porsinya dengan jumlah guru sesuai dengan bidang
studi. Contohnya jumlah sampel guru bahasa Indonesia menjadi
pertama
: tentukan dahulu jumlah sampel dengan presisi 10% menjadi
370
--------------
= 77.24 = 77 orang
370*0.1^2
+ 1
kedua :
tentukan jumlah sampel untuk masing-masing strata
100
--- x 77
= 20,8 = 21 orang
370
1.c
Disproportionate random sampling
Pengambilan
sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi sebagian ada
yangn kurang proporional, contohnya
guru BP
: 1 orang
guru
bahasa Indonesia : 100 orang
guru
bahasa Inggris : 70 orang
guru
Matematika : 120 orang
guru
Biologi : 30 oang
guru
Fisika : 50 orang
Jumlah :
371 orang
jumlah
sampel untuk guru BP satu orang.
1.d Area
sampling (sampel kluster )
Teknik
pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari tiap wilayah
gewografis yang ada. Misalnya penelitian tentang tingkat pendidikan warga di
desa tambakmekar RW 04. RW 04 terdiri dari 5 RT misalnya, maka sampel harus
memuat warga dari tiap RT.
2. non
propability sampling
Teknik
pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama pada setiap
anggota populasi untuk terambil sebagai sampel.
2.a
Sampling sistematis
Pengambilan
sampel yang didasarkan pada urutan anggota dalam populasi secara
seragam.
Misalnya Diketahui daftar pelanggan PT Telkom yang telah diberi nomor dari 1
sampai 1000. Pelanggan yang diambil sebagai sampel adalah mereka yang memilki
no urut kelipatan 1, 10, 20, 30, dan seterusnya.
2.b
Sampling kuota
Teknik
pengambilan sampel dengan menetapkan jumlah (jatah ) sesaui dengan pertimbanga
peneliti. Selanjnya jatah itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil sampel.
Contohnya untuk menentukan kuota haji penduduk indonesia yang berjumlah 250 jt
orang maka diambil jatah 250.000 orang.
2.c
sampling aksidental
Teknik
pengambilan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja
yangsecara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dijadikan sampel. Misalnya
untuk meneliti produk sabun yang diminati konsumen pada supermarket X, maka
diambil sampel pelanggan yang datang dan ditemui peneliti di hari tersebut.
2.d Purposive
sampling
Pengambilan
sampel dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti.
Misalnya peneliti ingin mengetahui tentang jenis penyakit warga desa
tambakmekar maka yang dipilih menjadi sampel adalah para dokter, bidan atau
mantri di puskesmas desa.
2.e
sampling jenuh
Yaitu
pengambilan sampel dengan cara menjadikan seluruh anggota populasi menjadi
sampel.
2.f
Snowball sampling (getuk tular)
Teknik
pengambilan sampel dengan cara mengambil jumlah sampel sedikit terlebih dahulu,
lalu dari jumlah yang sedikit tersebut berkembang menjadi banyak. Misalnya
peneliti ingin mengetahui latar belakang keluarga para pecandu narkoba di suatu
tempat, maka peneliti dapat memulai dari satu atau dua orang responden dahulu,
selanjutnya dari informasi responden tersebut peneliti dapat menambah jumlah
respondennya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar